Jakarta (cafekomputer.net) – Jaksa Agung, Sanitiar Burhanuddin, menegaskan komitmen Kejaksaan Agung dalam menangani kasus judi online secara serius. Dalam konferensi pers usai audiensi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomdigi) Meutya Hafid di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024), Burhanuddin menyatakan bahwa Kejaksaan Agung akan bersinergi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk menuntaskan persoalan judi online yang merugikan masyarakat.
Burhanuddin menjelaskan bahwa penanganan kasus judi online saat ini sedang dalam tahap penyidikan, dengan tindak lanjut yang akan diteruskan ke proses penuntutan. “Kami akan terus berkoordinasi dengan kementerian terkait agar kasus ini tidak terulang lagi dan merugikan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Menkomdigi Meutya Hafid mengungkapkan bahwa kerjasama antara Kementerian Komunikasi dan Digital serta Kejaksaan Agung ini merupakan langkah awal dalam menciptakan komitmen bersama untuk menangani masalah judi online secara serius. “Meskipun beberapa kasus mungkin belum sampai ke Kejaksaan Agung, kami sudah memulai ekosistem kerja sama ini sejak dini,” jelas Meutya Hafid.
Meutya Hafid juga menegaskan bahwa sinergi antara Kementerian Komunikasi dan Digital serta Kejaksaan Agung sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo. “Presiden mengingatkan bahwa semua institusi harus bersatu dalam menangani dan mencegah judi online,” ujar Menkomdigi.
Meutya Hafid berharap agar penanganan kasus judi online ini menjadi pembelajaran bagi semua instansi, untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem penanggulangan masalah serupa di masa depan.
Selain membahas judi online, dalam audiensi yang berlangsung selama 40 menit tersebut, Menkomdigi juga menyampaikan permintaan kepada Kejaksaan Agung untuk mengawal pembangunan infrastruktur konektivitas di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Meutya Hafid yang didampingi oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, berharap dukungan Kejaksaan Agung akan mempercepat pemerataan konektivitas di daerah-daerah yang masih terbatas aksesnya. (joh)